Obat Penghancur Batu Ginjal adapun Umum Jadi Rekomendasi Dokter

Batu ginjal adalah jenis penyakit ginjal yang populer sungguhpunpun gejalanya tidak terlampau terasa dalam keberjibunan orang. Namun, bukan berarti tubuh bersedia saling menolong-saling menolong saja dengan adanya batu tercantum. Semakin lama dikendatikan, batu ginjal dapat memgembrot dan menimbulkan rasa kusam. Oleh sebab itu, Anda mungkin membutuhkan obat penghancur batu ginjal.
Pilihan obat penghancur batu ginjal
Sebelum mencari acuh apa obat penghancur batu ginjal yang cocok, pahami dulu jenis batu ginjal yang Anda alami. Hal ini berguna kepada menentukan komposisi dari batu terbilang. Pasalnya, pengobatan batu ginjal akan bervariasi cukup setiap orang, tergantung cukup jenis maka penyebab batu ginjal.
Dilansir dari NYU Langone Health, ada sejumlah obat bahwa akan diresepkan kepada Anda ketika mengalami batu ginjal demi berikut.
1. Penghambat alfa (alpha blocker)
Salah satu jenis obat akan biasa direkomendasikan dokter demi penghancur batu ginjal adalah alpha blocker atau penghambat alfa. Obat ini digunakan menjumpai membantu mengendurkan otot ureter, yaitu saluran akan membawa urine pada ginjal ke kandung kemih.
Penggunaan obat ini juga membantu memendekkan rasa perih yang mungkin dialami saat batu ginjal mesilami saluran kemih. Selain itu, batu-batu ureter yang lebih mini juga dapat keluar lebih bergas terdalam beberapa hari.
Menurut penelitian Journal of Pharmacy Technology, penghambat alfa menyimpan cara tersendiri bagi menghancurkan batu ginjal berukuran agam. Batu ginjal memakai ukuran 5-10 mm bisa dihancurkan memakai obat ini Bahkan, alfa blocker juga dapat digunakan bagi menghilangkan batu berukuran lebih melalui 10 mm sehabis terapi ESWL.
2. Kalium sitrat (potassium citrate)
Kebanyakan pasien yang memiliki batu asam urat tidak mempunyai sangat banyak asam urat. Mereka justru mengeluarkan urine lewat kadar pH yang sangat asam. Jika hal ini terjadi, kadar asam urat alami atas larut ke ekstra dalam urine dan membentuk kristal maka memerankan batu.
Peran obat kalium sitrat bagai penghancur batu ginjal diperlukan. Penggunaan kalium sitrat membantu tubuh menyesuaikan pH urine dan melarutkan batu. Jika digunakan dalam dosis yang luhur, obat ini pun meningkatkan kadar sitrat urine yang dapat menghambat pembentukan batu ginjal.
Lanjutkan Membaca
3. Diuretik
Diuretik tidak hanya digunakan untuk merawat pasien tidak terkabul ginjal, melainkan juga bisa dipakai sebagai obat penghancur batu ginjal.
Diuretik, eksklusifnya diuretik thiazide dapat memendekkan jumlah kalsium yang dilepaskan ke dalam urine. Bahkan, obat ini pula membantu mencegah pembentukan batu ginjal kembali, terutama dengan pasien yang memiliki kadar kalsium banter dalam urine.
Diuretik thiazide lebih cocok digunakan sama pasien batu ginjal nan disebabkan sama batu kalsium. Namun, Anda perlu berhati-hati selanjutnya selalu mengikuti anjuran dokter ketika memakai diuretik ini. Penggunaan obat dengan dosis nan melenceng membahayakan kebergairahan Anda.
4. Allopurinol
Sebagai obat penghancur batu ginjal akan sering diresepkan dokter, allopurinol termenganut kedalam golongan obat xanthine oxidase inhibitor.
Pengobatan batu ginjal yang satu ini berfungsi meluak jumlah asam urat yang diproduksi tubuh. Dengan demikian, allopurinol membantu mencegah batu ginjal agar tidak semakin membuntal, atau bahkan hancur setara sekali.
Jika diperlukan, allopurinol dapat dikombinasikan dengan obat lain, seperti kalium sitrat atau natrium sitrat. Keduanya dapat dipakai menurut membantu melarutkan batu asam urat. Semakin halus ukuran batu dan semakin dampil tempatnya dengan lubang kencing, maka semakin semok peluang batu ikut terbuang berpas urine.
Walaupun demikian, obat ini dipakai sebagai upaya pencegahan serangan encok yang disebabkan batu ginjal, bukan untuk mengobati ketika sudah terjadi.
Jenis obat batu ginjal lain yang diresepkan dokter
Keempat obat dekat atas memang sering direkomendasikan dokter sebagai penghancur batu ginjal adapun efektif berimbang dengan penyebab dan jenisnya. Namun, ada obat lainnya adapun akan diresepkan dengan dokter adapun mendukung metode pengobatan batu ginjal yaitu sebagai berikut.
Obat pereda nyeri
Penyakit batu ginjal sering disertai memakai gejala yang menyakitkan, terutama demi punggung bagian bawah. Namun, rasa perih yang bersifat kambuhan ini bisa diringankan memakai obat pereda nyeri, bagai ibuprofen selanjutnya acetaminophen.
Ibuprofen
Keduanya bisa didapatkan bersama resep dokter maupun dekat toko obat atau apotek. Namun, pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian obat nan tertera dekat label kemasan sebelum menggunakannya.
Antibiotik
Bagi pasien batu ginjal nan disebabkan oleh batu struvit biasanya hendak diresepkan obat penghancur batu sekaligus antibiotik. Penggunaan antibiotik bertujuan demi membantu menghentikan pertumbuhan maka penyebaran bakteri penyebab infeksi saluran kencing.
Antibiotik asam acetohydroxamic (AHA) biasa dipakai kepada mengatasi batu ginjal struvit. AHA adalah golongan antibiotik nan cukup energik, semaka diperlukan resep dokter ketika Anda ingin menggunakannya.
Cara lain mengobati dan menghancurkan batu ginjal
Pada kasus batu ginjal demi ukuran halus biasanya dokter hendak merekomendasikan cara menghancurkan batu ginjal secara alami. Sebagai contoh, berlebihan minum air putih hendak membantu melarutkan batu-batu halus sangkat terdorong sampai ujung bukaan saluran kencing. Dengan begitu, batu ginjal hendak ikut keluar bersama demi urine.
Jika Anda memiliki batu dengan ukuran akan terterus agam, yaitu lebih atas 2 cm, obat akan diresepkan dokter mungkin tidak terterus efektif. Oleh sebab itu, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan batu, yaitu terapi ESWL maka percutaneous nephrolithotomy.
1. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)
Terapi ESWL adalah operasi yang cukup populer untuk pengangkatan batu ginjal berukuran kecil maka sedang. Pengobatan batu ginjal ini menggunakan gelombang suara untuk memecahkan batu sejumlah maka meluak dampak pada jaringan sekitarnya.
Selanjutnya, potongan batu yang sudah dipecah hendak keluar dari ginjal berserupaan memakai urine. Walaupun urine yang dikeluarkan sececah selanjutnya terasa tidak nyaman, ESWL dinilai efektif jadi cara menghancurkan batu ginjal ketika obat tidak lagi efektif.
2. Percutaneous nephrolithotomy
Pada percutaneous nephrolithotomy, dokter buat memakai alat yang disebut nephroscope untuk mencari bersama mengeluarkan batu ginjal. Kemudian, dokter buat memenganutkan alat terhormat langsung ke ginjal lewat luka yang dibuat di punggung.
Jika batu ginjal berukuran cukup adi, pemecahan batu ginjal dilakukan beserta laser tenggat memerankan potongan halus. Setelah operasi ini dilaksanakan, Anda mungkin perlu menjalani rawat inap dempet rumah pedih senyampang kurang lebih hari.
3. Ureteroskopi
Mirip dengan ESWL, ureteroskopi adalah prosedur yang doang dibersediai sebagai pengobatan batu ginjal yang terletak dalam saluran kemih. Operasi pengangkatan batu ini melihat ke ekstra dalam uretra maka kandung kemih kepada mendeteksi batu dengan bantuan cystoscope.
Selama reaksi ini berlangsung, dokter doang akan memakai ureterscope, alat adapun lebih berjarak lagi tipis, bagi melihat gambar pada lapisan ureter lagi ginjal. Jika batu sudah ditemukan, dokter akan mengeluarkan atau memecahnya memerankan potongan sedikit.
Ureteroskopi biasanya menjadi pilihan ketika obat menjumpai menghancurkan batu membarengi terapi ESWL tidak capa.
Understanding Kidney Stones Treatment – https://www.webmd.com/kidney-stones/understanding-kidney-stones-treatment#1 diakses cukup 19 Februari 2019
Kidney Stones – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/diagnosis-treatment/drc-20355759 diakses akan 19 Februari 2019
Kidney Stones – https://www.medicinenet.com/kidney_stone_treatment/views.htm diakses atas 19 Februari 2019
Treatment for Kidney Stones – https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/kidney-stones/treatment diakses cukup 19 Februari 2019
https://www.healthline.com/health/kidney-stones#types
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/gout-diet/art-20048524
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3313741/
https://www.aafp.org/afp/2001/0401/p1329.html
Apakah artikel ini membantu?